Mikroskop
yang dipergunakan untuk pengamatan sayatan tipis dari batuan, pada prinsipnya
sama dengan mikroskop yang biasa dipergunakan dalam pengamatan biologi.
Keutamaan dari mikroskop ini adalah cahaya (sinar) yang dipergunakan harus
sinar terpolarisasi. Karena dengan sinar itu beberapa sifat dari kristal akan
nampak jelas sekali. Salah satu faktor yang paling penting adalah warna dari
setiap mineral, karena setiap mineral mempunyai warna yang khusus.
Untuk
mencapai daya guna yang maksimal dari mikroskop polarisasi maka perlu difahami
benar bagian-bagiannya serta fungsinya di dalam penelitian. Setiap bagian
adalah sangat peka dan karenanya haruslah dijaga baik-baik. Kalau mikroskop
tidak dipergunakan sebaiknya ditutup dengan kerudung plastik. Bagian-bagian
optik haruslah selalu dilindungi dari debu, minyak dan kotoran lainnya. Perlu
kiranya diingat bahwa buttr debu yang betapapun kecilnya akan dapat dibesarkan
berlipat ganda sehingga akan mengganggu jalannya pengamatan.
Keterangan
:
A. Kaki
Mikroskop
Merupakan
tempat tumpuan dari seluruh bagian mikroskop, bentuknya ada yang bulat dan ada
yang seperti tapal kuda (U). Pada mikroskop tipe Bausch & Lomb, kaki
mikroskop juga digunakan untuk menempatkan cermin. Pada tipe olympus yang akan
kita gunakan, kaki mikroskop sebagai tempat lampu halogen sebagai sumber cahaya
pengganti cermin.
B. Substage
Unit
1. Polarisator
atau ” lower nicol ” merupakan suatu bagian yang terdiri dari suatu lembaran
polaroid. Berfungsi untuk menyerap cahaya secara terpilih (selective absorbtion),
sehingga hanya cahaya yang bergetar pada satu arah bidang getar saja yang bisa
diteruskan. Dalam mikroskop lembaran ini diletakkan sedemikian hingga arah
getaran sinarnya sejajar dengan salah satu benang silang pada arah N-S atau
E-W.
2. Diafragma
Iris terdapat di atas polarisator, alat ini berfungsi untuk mengatur jumlah
cahaya yang diteruskan dengan cara mengurangi atau menambah besarnya
apertur/bukaan diafragma. Hal ini merupakan faktor penting dalam menentukan
intensitas cahaya yang diterima oleh mata pengamat, karena kemampuan akomodasi
mata tiap-tiap orang relatif berbeda. Fungsi penting lainnya adalah untuk
menetapkan besarnya daerah pada peraga yang ingin diterangi, juga dalam
penentuan relief, di mana cahaya harus dikurangi sekecil mungkin untuk
pengamatan “garis becke”.
3. Kondensor terletak pada bagian paling atas
dari “substage unit”. Kondensor berupa lensa cembung yang berfungsi untuk
memberikan cahaya memusat yang datang dari cermin di bawahnya. Lensa kondensor
dapat diputar/diayun keluar dari jalan cahaya apabila tidak
digunakan/difungsikan. Fungsi kondensor lebih lanjut akan dibahas pada bab
konoskop.
4. Meja
Objek bentuknya berupa piringan yang berlubang di bagian tengahnya sebagai
jalan masuknya cahaya. Meja objek ini berfungsi sebagai tempat menjepit
preparat/peraga. Meja objek ini dapat berputar pada sumbunya yang vertikal, dan
dilengkapi dengan skala sudut dalam derajat dari 0 sampai 360o. Pada bagian
tepi meja terdapat tiga buah sekerup pemusat untuk memusatkan perputaran meja
pada sumbunya (centering).
C. Tubus
Mikroskop
Bagian
ini terletak di atas meja objek dan berfungsi sebagai unit teropong.
Terdiri
atas beberapa bagian antara lain :
1. Lensa
Objektif Merupakan bagian paling bawah dari tubus mikroskop, berfungsi untuk
menangkap dan memperbesar bayangan sayatan mineral dari meja objek. Biasanya
pada mikroskop polarisasi terdapat tiga buah lensa objektif dengan perbesaran
yang berbeda, tergantung keinginan pengamat, dan biasanya perbesaran yang
digunakan adalah 4x, 10x dan 40x, kadang ada yang 100x.
2. Lubang
Kompensator adalah suatu lubang pipih pada tubus sebagai tempat memasukkan
kompensator, suatu bagian yang digunakan untuk menentukan warna interferensi.
Kompensator berupa baji kuarsa atau gips yang menipis ke arah depan, sehingga
pada saat dimasukkan lubang akan menghasilkan perubahan warna interferensi pada
mineral.
3. Analisator
adalah bagian dari mikroskop yang fungsinya hampir sama dengan polarisator, dan
terbuat dari bahan yang sama juga, hanya saja arah getarannya bisa dibuat
searah getaran polarisator (nikol sejajar) dan tegak lurus arah getaran
polarisator (nikol bersilang).
4. Lensa
Amici Bertrand lensa ini difungsikan dalam pengamatan konoskopik saja, untuk
memperbesar gambar interferensi yang terbentuk pada bidang fokus balik (back
focal plane) pada lensa objektif, dan memfokuskan pada lensa okuler.
5. Lensa
Okuler terdapat pada bagian paling atas dari tubus mikroskop, berfungsi untuk
memperbesar bayangan objek dan sebagai tempat kita mengamati medan pandang.
Pada lensa ini biasanya terdapat benang silang, sebagai pemandu dalam
pengamatan dan pemusatan objek pengamatan.
D. Lengan
mikroskop untuk memegang tubus mikroskop, serta memindahkan mikroskop.
E. Cermin
Terdiri
dari cermin datar dan cermin cekung, untuk menangkap dan meneruskan cahaya ke
dalam sistem optik dalam mikroskop.
·
Cermin cekung dapat menerima sinar lebih
banyak yang datang dari sumber sinar yang baur, kemudian dipantulkan
terkonsentrasi ke satu titik, sehingga menghasilkan sinar yang lebih terang.
·
Cermin datar memantulkan sinar sesuai
dengan yang diterima.