1. Batuan Beku Asam
2. Batuan Beku Intermediate
3. Batuan Beku Basa
4. Batuan Beku Ultrabasa
Batuan beku basa berwarna gelap, warna gelap itu menunjukkan bahwa magma yang membentuknya adalah magma yang bersifat basa. Kandungan silikanya rendah, 45 – 52 %, yang dicirikan oleh kehadiran mineral cerah yaitu plagioklas basa (Ca- plagioklas), dan mineral berwarna gelap yang dominan piroksen.
1. Jenis batuan : Batuan beku extrusif, terbentuk diluar kulit bumi.
2. Warna : Hitam gelap
3. Tekstur : Afanitik , Fine Grained
4. Stuktur : Masif, Non-vesikular
5. Komposisi : 40 % Pyroxene, 30 % Plagioklase Feldspar, 15 % Olivine, 10 % Amphibole, dan 5 % Biotite.
6. Genesa : Terbentuk di luar kulit bumi, dibentuk oleh magma basa yang encer dengan viskositas rendah sehingga mengair dan akhirnya baru mendingin. Sering dijumpai dilapangan denga sruktur bantal apabila aliran lava bersentuhan langsung dengan air.
1. Jenis batuan : Batuan beku extrusif ataupun intrusi dangkal,
2. Warna : Hitam gelap
3. Tekstur : Porfiritik , Ada Fenokris dan masa dasar
4. Stuktur : Masif, Non-vesikular
5. Komposisi : 40 % Pyroxene, 30 % Plagioklase Feldspar, 15 % Olivine, 10 % Amphibole, dan 5 % Biotite.
6. Genesa : Terbentuk sebagai batuan beku extrusif, bisa juga terbentuk sebagai intrusi dangkal, awalnya magma membeku lambat, tapi karena ada gangguan yg membuat kecepatan membeku magma bertambah sehingga kristalnya ada yang besar (fenokris) dan ada yang kecil (masa dasar).
1. Jenis batuan : Batuan beku extrusif
2. Warna : Hitam agak gelap, kadang kecoklatan.
3. Tekstur : Afanitik, fine grained
4. Stuktur : Vesikular
5. Komposisi : 40 % Pyroxene, 30 % Plagioklase Feldspar, 15 % Olivine, 10 % Amphibole, dan 5 % Biotite.
6. Genesa : Terbentuk di luar bumi dari magma yang mengalami pembekuan langsung, bedanya dengan basalt biasa, Vesicular basalt meiliki rongga-rongga bekas keluarnya gas saat pendinginan. Ini adalah stuktur khas batuan beku luar trutama dibagian atas aliran lava yang membeku. Tapi pernah juga dijumpai ada batuan beku intrusi dangkal. Walaupun mirip batu apung, tapi batu ini lebih berat karena masih memiliki mineral yg mengkristal walaupun ukurannya sangat kecil.
1. Jenis batuan : Batuan Gunung api (Pyroclastic)
2. Warna : Hitam gelap
3. Tekstur : Glassy , Non-crystaline
4. Stuktur : Vesikular
5. Komposisi : Vulcanic Glass
6. Genesa : Terbentuk dari Material Vulkanik berupa gelas yang saling mengikat di udara saat letusan dan magmanya mengandung banyak gas. Gelas Vulkanik pun terbentuk dari pembekuan magma, tapi pembekuannya sangat cepat sehingga mineralnya tidak sempat mengkristal dan akhirnya terbentuk gelas dan saat pendinginannya, ada gas yang keluar sehingga menimbulkan struktur vesikular. Batu ini sangat ringan, sering disebut batu apung gelap.
1. Jenis batuan : Batuan Gunung api (Pyroclastic)
2. Warna : Hitam Metalic
3. Tekstur : Glassy , Non-crystaline
4. Stuktur : Masif, Non-vesicular,
5. Komposisi : Vulcanic Glass
6. Genesa : Terbentuk dari pembekuan magma yang sangat cepat saat letusan gunung api. Tidak ada tanda-tanda keluarnya gas, jadi strukturnya masif. Dan jika pecah, pecahannya konkohidal.
1. Jenis batuan : Batuan beku Intrusif
2. Warna : Hitam gelap, kadang agak kehijauan
3. Tekstur : Fanerik, Croase grained
4. Stuktur : Masif, Non-vesikular
5. Komposisi : 40 % Pyroxene, 30 % Plagioklase Feldspar, 15 % Olivine, 10 % Amphibole, dan 5 % Biotite.
6. Genesa : Terbentuk didalam kerak bumi sehingga mineralnya dapat mengkristal dengan baik, pembekuannyapun sangat lambat, hasilnya mineral penyusun batuan ini berukuran kasar, dapat dilihat dengan mata telanjang. Karena magma yang membentuknya bersifat basa, jadi warnanya gelap.
1. Jenis batuan : Batuan beku Intrusif
2. Warna : Kuning kehijauan
3. Tekstur : Fanerik, Croase grained
4. Stuktur : Masif, Non-vesikular
5. Komposisi : 50% Olivine dan 50% plagioklase
6. Genesa : Terbentuk didalam kerak bumi sehingga mineralnya dapat mengkristal dengan baik, pembekuannyapun sangat lambat, hasilnya mineral penyusun batuan ini berukuran kasar, dapat dilihat dengan mata telanjang. Karena magma yang membentuknya bersifat basa, jadi warnanya gelap.
1. Jenis batuan : Batuan beku Intrusif
2. Warna : Hitam hijau pucat
3. Tekstur : Fanerik, Croase grained
4. Stuktur : Masif, Non-vesikular
5. Komposisi : 40 % Pyroxene, 30 % Plagioklase Feldspar, 30 % Olivine
6. Genesa : Terbentuk didalam kerak bumi sehingga mineralnya dapat mengkristal dengan baik, pembekuannyapun sangat lambat, hasilnya mineral penyusun batuan ini berukuran kasar, dapat dilihat dengan mata telanjang. Karena magma yang membentuknya bersifat basa, jadi warnanya gelap.
1. Jenis batuan : Batuan beku Intrusif
2. Warna : Hitam keabuan
3. Tekstur : Fanerik, Croase grained
4. Stuktur : Masif, Non-vesikular
5. Komposisi : 40 % Pyroxene, 30 % Amphibole, 30 % Olivine
6. Genesa : Terbentuk didalam kerak bumi sehingga mineralnya dapat mengkristal dengan baik, pembekuannyapun sangat lambat, hasilnya mineral penyusun batuan ini berukurankasar, dapat dilihat dengan mata telanjang. Karena magma yang membentuknya bersifat basa, jadi warnanya gelap.
1. Jenis batuan : Batuan beku Intrusif
2. Warna : Hitam keabuan
3. Tekstur : Fanerik, Croase grained
4. Stuktur : Masif, Non-vesikular
5. Komposisi : 75 % Hornblande, 10% Pyroxene, 5% Biotite, 5% Olivine, 5% Plagioklase
6. Genesa : Terbentuk didalam kerak bumi sehingga mineralnya dapat mengkristal dengan baik, pembekuannyapun sangat lambat, hasilnya mineral penyusun batuan ini berukurankasar, dapat dilihat dengan mata telanjang. Karena magma yang membentuknya bersifat basa, jadi warnanya gelap.
1. Jenis batuan : Batuan beku Intrusif
2. Warna : Hitam keabuan
3. Tekstur : Fanerik, Croase grained
4. Stuktur : Masif, Non-vesikular
5. Komposisi : 50 % Plagioklase, 50 % Ortopyroxene
6. Genesa : Terbentuk didalam kerak bumi sehingga mineralnya dapat mengkristal dengan baik, pembekuannyapun sangat lambat, hasilnya mineral penyusun batuan ini berukurankasar, dapat dilihat dengan mata telanjang. Karena magma yang membentuknya bersifat basa, jadi warnanya gelap.